Membiarkanmupergi bukan karena tidak cinta lagi, justru karena aku begitu mencintaimu sehingga membuatku bisa merelakanmu walau sebetulnya aku tidak pernah menginginkannya. Aku sadar aku hanya orang yang mencintaimu dan yang mencintaimu sama sekali tidak berhak menahanmu untuk tetap mencintai dan tetap memiliki karena adakalanya

Oleh Jekson Pardomuan. "Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri”. - Mazmur 37 7 – 9 Tak bisa dipungkiri, kalau seseorang mengecilkan kita dihadapan isteri atau dihadapan teman-teman kita pastilah emosi kita akan melonjak dan membalasnya dengan tamparan atau menyerang balik dengan ejekan. Sikap seperti ini adalah sikap duniawi, yang mendahulukan emosi dan bukan hati yang berdasarkan kehendak Tuhan. Ketika kita mengalah untuk tidak menanggapi ejekan seseorang, pasti orang terdekat kita akan mengatakan kalau kita banci, tak punya nyali atau apalah itu kalimatnya. Itu adalah sikap duniawi yang mendahulukan emosi dan bukan berdasarkan pada pemikiran dan hati yang tulus serta bersih. Seperti ayat firman Tuhan di atas, berdiam dirilah dihadapan Tuhan dan berhentilah marah, tinggalkan panas hati yang membuat emosi semakin terbakar. Di hari-hari belakangan ini kita harus lebih banyak mengalah dan menyerahkan diri pada Tuhan. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti Mazmur 37 5 – 6. Mengalah adalah sikap yang sangat diperlukan untuk saat ini, tanpa mengalah ada banyak perpecahan akan terjadi baik di gereja, pekerjaan dan sebagainya. Kita perlu belajar untuk memiliki sikap mengalah menurut pandangan Alkitab. Dalam banyak hal pun saat ini kita harus rela mendahulukan kepentingan orang banyak dari pada kepentingan diri kita sendiri. Ketika Yesus berada di muka bumi ini, Ia sangat banyak memberikan nasehat dan perumpamaan agar manusia lebih mudah dalam menerjemahkan ayat-ayat firman Tuhan ke dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tertulis dalam Matius 5 39 “Tetapi Aku berkata kepadamu Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” Dan dalam Lukas 6 29 “Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.” Kalau menerjemahkan ayat ini secara duniawi, pastilah kita akan mengatakan bodoh sekali. Apa benar ketika seseorang menampar pipi kanan lantas kita juga memberikan pipi kiri. Memahami firman Tuhan tidak boleh setengah-setengah, kita harus benar-benar meminta urapan Roh Kudus untuk mengerti lebih jauh tentang firman Tuhan. Seperti disampaikan di atas, sikap mau mengalah di hari-hari belakangan ini perlu kita praktekkan. Sikap mengalah memang bukanlah sikap yang populer untuk kehidupan kita selama ini. Justru orang yang mengalah itu menurut anggapan orang adalah orang yang diinjak, orang yang dirugikan, jadi akhirnya kita cenderung mengembangkan sikap tidak mau mengalah. Sikap tidak mau mengalah dan maunya hanya menang sendiri sering kali kita bawa ke dalam aspek-aspek kehidupan termasuk dalam kehidupan bergereja atau bersekutu dengan sesama saudara seiman. Bahkan dalam kehidupan berumah tangga pun sikap tak mau mengalah sering mendominasi hari-hari kita. Di dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang jadi penyebab munculnya sikap sukar mengalah. Firman Tuhan dalam 1 Korintus 8 1-3, seringkali kita merasa lebih tahu, kita menganggap kitalah yang mengetahui kebenaran dan mengharapkan pihak yang satunya mengiakan pandangan kita. Paulus memberi keterangan yang penting yakni, sifat dasar pengetahuan adalah sombong artinya kalau tidak hati-hati pengetahuan mudah sekali membuat orang sombong. Paulus menekankan bahwa pengetahuan sejati bukanlah pengetahuan yang bersifat intelektual atau pengetahuan yang bersifat kognitif yakni dalam pikiran kita. Kita dianggap berpengetahuan jika kita mempunyai kasih. Kita juga sering kali merasa bahwa diri kita sendiri punya hak untuk marah, mengalah atau menang. 1 Korintus 914,15, "Demikian pula Tuhan telah menetapkan bahwa mereka yang memberitakan Injil harus hidup dari pemberitaan Injil itu. Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun dari hak-hak itu, aku tidak menulis semuanya itu supaya aku pun..! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapapun juga." Perasaan Tenang Bersikap mau mengalah mudah untuk mengucapkannya, tapi sulit untuk melaksanakannya. Ada banyak contoh yang bisa kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari, dimana pertengkaran masih saja terjadi sampai sekarang. Mengapa pertengkaran itu bisa terjadi? Alasannya adalah, karena salah satu pihak tidak ada yang mau mengalah. Masing-masing pihak maunya menang sendiri. Mereka bersikap egois, mau menang sendiri dan tidak mau berinisiatif untuk meredakan kemarahan. Hal inilah yang menimbulkan pertengkaran yang hebat, baik antara suami isteri, abang adik, tetangga atau sesame teman. Mengapa seseorang tidak bisa memiliki sikap mengalah? Karena mereka menilai dari cara pandang yang salah. Mereka beranggapan, bahwa orang-orang yang mengalah menjadikan dirinya sebagai orang-orang yang kalah. Bisa juga hal ini terjadi karena tidak mau melepas segala hak demi orang lain, karena takut, tidak mau dirugikan orang lain, atau yang lebih parah lagi karena keegoisan diri kita sendiri. Kita lebih mudah mengalah terhadap perbuatan-perbuatan kedagingan kita. Buktinya, banyak orang-orang percaya yang lebih mudah mengalah pada perbuatan dosa daripada perbuatan yang penuh hikmat. Ada banyak orang yang mengalah pada iblis, imbasnya adalah menjadi kalah! Tetapi mengalah untuk kebenaran, mengalah karena memang benar-benar kita tidak memiliki sikap egois atau menang sendiri sepertinya hal itu sulit kita lakukan. Sebagai orang percaya sudah seharusnya kita memiliki sikap mengalah. Ada ketenangan yang kita rasakan ketika kita mengalah pada seseorang, perasaan tenang itu sumbernya dari ketegaran kita dan kesiapan kita dalam mengantisipasi emosi, kesiapan kita dalam meredam emosi. Kita perlu tahu bahwa mengalah merupakan bagian dari karakter Allah Filipi 26-7. Kematian Tuhan Yesus di kayu salib merupakan bukti, bahwa Ia memiliki teladan dalam hal mengalah. Ia rela mengalah bukan saja menderita, melainkan mati bagi kita agar mau dikalahkan-Nya. Sekalipun Yesus mendapatkan caci maki, ejekan, hinaan, olokan dari sikap mengalah yang dimilikinya akhirnya membuat semua orang diselamatkan dari maut. Dalam hidup memang kadangkala kita menghadapi berbagai konflik. Jangankan dengan orang lain, dengan sesama anggota keluarga kita pun kita pernah mengalami konflik. Mungkin saat ini kita sedang mengalami pertengkaran dalam keluarga. Kita menjadi suami yang tidak mau mengalah dengan isteri. Atau kita menjadi kakak yang tidak mau mengalah dengan adik kita. Kiranya firman Tuhan hari ini menegur kita agar meneladani Yesus yang memiliki kerendahan hati. Mintalah kuasa Roh Kudus mematahkan setiap rasa ego yang ada di dalam diri kita. Mengalah itu pun sesungguhnya adalah bagian dari Iman untuk menantikan berkat-berkat Allah. Dalam Kejadian 37-13 diceritakan terjadinya pertengkaran antara gembala-gembala Abraham dan Lot, karena tempat yang semakin terbatas. Akhirnya Lot memiliki Lembah Yordan, tempat yang lebih baik yang banyak airnya. Sedangkan Abraham menetap di tanah Kanaan. Abraham sebenarnya berhak atas tanah warisan itu, tetapi Abraham rela mengalah dan memberikan tanah itu kepada Lot. Apa yang terjadi ? Tuhan memberikan seluruh negeri itu kepada Abraham dan kepada seluruh keturunannya Kejadian 1314-16. Warisan itu diberikan kepada Abraham setelah ia bersikap mengalah kepada Lot. Orang yang mengalah menandakan dirinya memiliki sikap lemah lembut. Itu yang menyebabkan dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi mengalahkah kejahatan itu dengan kebaikan. Mengalah juga menandakan kita memiliki penguasaan diri. Ketika kita belum mampu memiliki sikap mengalah dengan orang lain, berarti kita belum bisa menguasai diri. Kita belum bisa mengalahkan segala keinginan kita. Ketika kita mengalah, kita sedang menaruh iman kita kepada Tuhan dan siap menerima segala janji-janji Allah. Masih adakah sikap mau mengalah dalam diri kita ? Atau sebaliknya, sampai hari ini kita masih tetap mengedepankan perasaan ingin menang sendiri ? Amin.

Karenaitu, kasih Allah yang telah dicurahkan ke dalam hati kita menjadi sebuah modal untuk bertumbuh. Bila melakukan tindakan-tindakan, bahkan sekecil apa pun, bila melakukannya dalam kasih, itu akan menambah kasih kita. Yesus mengatakan, ”Aku lapar dan kamu memberi Aku makan, Aku haus, dan kamu memberi Aku minum.”. جُنْدُبُ بن عبد اللهِ البجلي رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم - كان فيمن كان قبلكم رجل به جُرْحٌ فَجَزِعَ؛ فأخذ سكِّينا فحَزَّ بها يده، فما رَقَأَ الدم حتى مات، قال الله عز وجل عبدي بَادَرَنِي بنفسه، حرمت عليه الجنة». [صحيح] - [متفق عليه] المزيــد ... Jundub bin Abdillah al-Bajali -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Ada seorang lelaki di antara umat sebelum kalian yang terluka. Ia tidak sabar lalu ia mengambil sebilah pisau kemudian memotong tangannya yang mengakibatkan darahnya mengalir dan tidak berhenti hingga dia meninggal dunia. Lantas Allah -'Azza wa Jalla- berfirman, "Hamba-Ku mendahului-Ku dengan membunuh dirinya, maka Aku haramkan surga untuknya." Hadis sahih - Muttafaq 'alaih Uraian Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menuturkan kepada para sahabatnya mengenai seorang lelaki dari umat terdahulu sebelum kita. Ia menderita luka menyakitkan yang membuatnya tidak sabar kemudian putus asa dari rahmat Allah -Ta'ālā- dan kesembuhan-Nya. Dia juga tidak sabar terhadap rasa sakitnya demi mengharap pahala-Nya, karena lemahnya motif iman dan keyakinan dalam hatinya. Lantas ia mengambil sebilah pisau lalu memotong tangannya sehingga ia mengalami lemas karena pendarahan. Darah itu mengalir terus dan tidak berhenti hingga ia meninggal dunia. Allah -Ta'ālā- berfirman yang artinya, "Inilah hamba-Ku, dia menganggap lambat rahmat dan kesembuhan-Ku, dan tidak memiliki ketabahan terhadap ujian-Ku. Sehingga ia menyegerakan dirinya kepada-Ku bunuh diri dengan kejahatannya yang diharamkan. Dia mengira bahwa dirinya telah memendekkan ajalnya dengan bunuh diri. Sebab itu, Aku mengharamkan surga untuknya. Barangsiapa yang diharamkan baginya surga, maka neraka sebagai tempat tinggalnya. Tidak ada keraguan dalam ilmu Allah -Ta'ālā- yang terdahulu dan kehendak serta keputusan-Nya terkait perbuatan pembunuh tersebut. Terjemahan Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Uyghur Kurdi Hausa Portugis Malayalam Tampilkan Terjemahan IngetNju, kamu gabakal ngerasa kehilangan aku, karena aku emang ga akan pernah ninggalin kamu sedetikpun. Aku yang bakal masang badan buat lindungin kamu. Tangan aku yang paling dulu ngusap airmata kamu tiap kamu sedih. Aku orang yang pertama ikutan sedih kalau liat kamu sedih. Aku juga orang pertama yang bakal ikut bahagia ketika kamu
– Ketika Adam dan Hawa tinggal di surga, setan menggoda keduanya untuk memakan buah yang diharamkan oleh Allah bagi keduanya, sebagaimana dalam firman-Nya,“Kemudian setan membisikan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, “Hai Adam, maukah kau kutunjukkan pohon khuldi dan kekuasaan yang tidak akan binasa?” Thaha 20 120Ketika keduanya tergoda dan memakan buah terlarang itu, maka tampaklah aurat keduanya. Mereka menutupi dirinya dengan dedaunan surga agar tidak terlihat auratnya. Mereka menjadikan dedaunan itu sebagai mengecam Adam atas perbuatannya, sehingga Adam dan Hawa menyesal atas kemaksiatan yang dilakukannya, yakni menentang perintah Allah. karena itu, Allah menghukum Adam dan istrinya Hawa dengan mengusir keduanya dari surga dan di turunkan ke bumi, demikian juga iblis. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Lalu keduanya digelincir oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.” Al-Baqarah 2 36Adam dan istrinya berdoa kepada Allah agar dibukakan pintu maaf dan ampunan. Seperti termaktub dalam Kitabullah,“Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” Al-A’raf 7 23Ayat tersebut menujukkan bahwa Adam dan Hawa ketika berdoa untuk meminta maaf dan ampunan, dilakukannya di dalam surga sebelum diturunkan ke bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” Allah berfirman, “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan tempat mencari kehidupan di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.” Al-A’Raf 7 23-24Allah mengabulkan permohonan ampunan Adam dan Hawa, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,Kemudian Adam menerimanya beberapa titah dari Tuhannya maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Al-Baqarah 2 37Mujahid berkata, “Kalimat-kalimat itu adalah, Allahumma la ilaha illa anta subhanaka wa bihamdika, Rabbi inni zhalamtu nafsi fighfir li innaka khairur rahimin. Allahumma la ilaha illa anta subhanaka wa bihamdika, Rabbi inni zhalamtu nafsi, fatub alayya innaka anta tawwabur rahim.’ Wahai Allah yang tiada tuhan selain Engkau, Mahasuci dan pujian bagi Engkau. Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Palingkasih diantara yang pengasih. Wahai Allah yang tiada Tuhan selain engkau, Maha suci dan pujian bagi Engkau. Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah diriku, karena sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Lagi Maha Penyayang. Lihat Qashash Al-Anbiya’ karangan Ibnu Katsir.Ibnu Abbas berkata, sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” Al-Baqarah 2 37“Adam berkata, Wahai Tuhan, tidakkah Engkau menciptakan aku dengan tangan-Mu?”Allah menjawabnya, “Benar.”Adam berkatam “Bukanlah Engkau telah tiupkan ruhku dari ruh-Mu?” Allah menjawab, “Benar,”Adam berkata, “Bukanlah ketika aku bersin, Engkau berkata semoga Allah menyayangimu,’ dan rahmat-Mu mendahului kemarahan-Mu?” Allah menjawab, “Benar.”Adam berkata, “Bukanlah Engkau mewajibkan kepadaku untuk melakukan ini?” Allah menjawab, “Benar.”Adam berkata, “Bagaimana pendapat-Mu jika aku bertobat, apakah Engkau akan mengembalikanku ke surga?” Allah menjawab, “Ya.” HR. Hakim“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.”
PetualangAsmara Jilid 09. DARA ini takut kepada ibunya yang keras, dan tentu tidak tahu betapa dia pun amat takut kepada ayahnya yang keras pula! Tidak, dia tidak boleh menyuruh Giok Keng mencium kepalanya. Tiba-tiba dia mendapat akal dan menjawab sambil tersenyum. "Tadi engkau amat menghinaku karena kepalaku yang gundul, bahkan engkau juga
Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel - Lagu Mengalah’ yang dinyanyikan oleh Nazia Marwiana telah dirilis di YouTube pada 30 Januari 2020. Baru sehari lagu ini dirilis telah ditonton lebih dari 170 ribu kali. Lagu ini ditulis oleh Adi Bugak di bawah naungan Global Musik Era Digital. Banyak orang yang menyukai lagu ini karena suara merdu yang dimiliki oleh Nazia Marwiana. Berikut lirik lagu Mengalah’ milik Nazia Marwiana. Baca Juga Lirik dan Kunci Gitar Lagu 'Gambaran Hati' Milik Nazia Marwiana, Kini tiada lagi, yang dapat kurasakan Tulus cinta dari dirimu sayang Aku telah kau sisihkan Tanpa ada kesalahan Dan terpaksa ku harus merelakan Mungkin kah takdirku, slalu dalam kesedihan Yang ku harap tak menjadi kenyataan Sia sia ku korbankan Cinta dengan perasaan Tapi sakit kini yang engkau berikan Cukuplah sudah aku ini kau sakiti Biarkan ku pergi, agar tak menjadi Duri di dalam cintamu Harusnya aku dari mula dulu menyadari Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu Perihnya hati ini tiada siapa yang tau Cintamu bagaikan angin berlalu Cukuplah sudah aku ini kau sakiti Biarkan ku pergi, agar tak menjadi Duri di dalam cintamu Harusnya aku dari mula dulu menyadari Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu Perihnya hati ini tiada siapa yang tau Cintamu bagaikan angin berlalu Harusnya aku dari mula dulu menyadari Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu Perihnya hati ini tiada siapa yang tau Cintamu bagaikan angin berlalu Takkan ku sesali cintaku berakhir begini Suatu saat nanti, kau jua pasti merasai Baca Juga Lirik Lagu 'Butuh Kepastian' Milik Nazia Marwiana, Ku Butuh Kepastian TAKHARAP KEMBALI Oleh Rini Giri Sepagi itu, ketika belum ada cahaya secercahpun, Bapak sudah berangkat ke gedogan (tempat potong hewan). Pasti mau beli daging untuk pesta selapanan (satu bulan kelahiran) cucunya, karena kulihat Bapak membawa gluthuk (alat angkut pertanian dari kayu dengan dua gagang pendorong di belakang dan satu ban Kata kata biarlah aku yang mengalah bisa menunjukkan bahwa Anda telah memiliki sikap dewasa. Kedewasaan seseorang memang tidak diukur dari umur, karena ada banyak orang yang telah memiliki umur tua akan tetapi belum menunjukkan sikap dewasa dalam menghadapi memang kita lebih baik mengalah dibandingkan permasalahan semakin runyam. Perlu Anda ingat bahwa mengalah itu bukan berarti kalah. Justru mengalah menunjukkan sikap dewasa Anda dalam menjalani Kata biarlah aku yang mengalah, akan menunjukkan kepada orang-orang bahwa Anda telah memiliki umur yang matang dan juga bijaksana dalam menghadapi berbagai macam masalah. Tidak bisa dipungkiri jika dalam hidup ini pastinya akan menemukan berbagai macam masalah. Setiap masalah tentunya bisa dihadapi dengan baik, ketika ada salah satu pihak yang berbesar hati untuk Kata Biarlah Aku Yang Mengalah, Demi Kebaikan Bersama1. Aku rela mengalah demi kebahagiaanmu semata. Biarlah aku yang mengalah walaupun harus Jika bersamanya kamu bahagia, aku rela mengalah dan mundur dari Aku mungkin tidak sekeren dan sekaya Dia. Tapi jika kamu menginginkannya, aku rela mengalah demi Mungkin aku tak perlu disisimu. Aku sudah cukup bahagia hanya dengan melihatmu Biar kusimpan rasa kecewa, biarlah aku yang mengalah. Takkan kumenghalangi keinginanmu. - Saul Raja6. Kata Kata biarlah aku yang mengalah, jika mengalah adalah keputusan terbaik, aku rela melakukannya demi dirimu. Karena kebahagiaanmu adalah prioritas Walaupun aku yang salah, tetap saja aku yang selalu mengalah. Karena itu semua demi senyuman manis di Daripada kita terus bertengkar, lebih baik aku mengalah demi hubungan kita Hatiku memang selalu ingin menang. Tapi jika itu membuatmu menderita, lebih baik aku mengalah demi Kebahagiaanku tak pernah lebih penting daripada kebahagiaanmu Mengalah bukan berarti kalah. Karena aku melakukannya demi kebahagiaanmu. Dan kebahagiaanmu adalah Kata-kata tak pernah cukup mewakili perasaan dari hatiku terdalam. Biarkan apa yang kulakukan membuktikannya Jika bagimu aku adalah beban, biarkan kali ini aku mengalah dan merelakan dirimu menjadi milik orang Menaklukan tak berarti selalu menang. Apalagi menaklukan hati seorang wanita yang selalu berubah-ubah seperti musim pancaroba. Mengalah mungkin bisa membuat hatinya sedikit lebih longgar Bagian tersulit dari mencintai adalah melihat Dia mencintai orang lain. Tak ada pilihan lain selain mengalah demi Berusaha untuk mencapai sesuatu boleh saja, tapi semua pasti ada batasnya. Jika pencapaian yang coba kita tuju terlampau tinggi dan tak mungkin, usaha paling tepat adalah mengalah dan merelakan Kata Kata biarlah aku yang mengalah, kadang rasa kecewa ada di dalam hati. Tetapi kebesaran hati untuk mengalah bertekuk lutut di depan Di awal pertemuan aku selalu mengalah, bukan berarti aku benar-benar kalah. Itu hanya caraku mengalahkan hatimu dikemudian Aku rela mengalah karena tidak ingin orang yang ku sayang merasakan kekecewaan. Aku peduli dengan perasaanmu, dan kuharap kamu juga Aku mencintai setiap jengkal dari dirimu apa adanya. Aku mengalah atas setiap hal yang kamu inginkan karena aku sangat mencintaimu dan tak ingin membuatmu Kata Biarlah Aku Yang Mengalah Untuk Menghindari Masalah21. Diam bukan berarti kalah, hanya mencoba untuk lebih dewasa dalam Mengalah diawal bisa menjadi jalan kemenangan di Tak perlu berdebat dengan mereka yang sok benar dan pintar. Mengalah adalah cara terbaik untuk Sabar dan mau mengalah memang tidak semudah yang dikatakan, tapi akan terasa indah setelah Mengalah boleh saja, hanya saja kamu perlu tahu kapan harus Kata Kata biarlah aku yang mengalah, mengalah mengartikan bahwa kamu tidak mementingkan Orang yang paling bahagia adalah mereka yang memaafkan kesalahan orang lain padanya, dan mereka yang melupakan kebaikan dirinya pada orang Mengalah bukan kelemahan. Membutuhkan kekuatan dan tekad untuk melakukannya daripada mementingkan Banyak kerugian yang terjadi akibat ulang orang yang tidak bisa mengontrol diri. Sebenarnya, mereka yang selalu marah-marah akan Terkadang mengalah lebih baik daripada memaksakan sesuatu pada orang yang tak mau Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun bisa mengalahkanmu. Dan belajarlah merendah sampai tak seorangpun bisa Terkadang kita harus mengalah bukan karena lemah. Tapi karena kita cukup bijak dalam bersikap sehingga energi kita tidak terbuang Aku mengalah bukan karena aku salah. Tapi aku mengalah karena tak ingin ada perpisahan diantara Terkadang, diam menjadi pilihan terbaik saat hati dan lidah sudah lelah untuk Kata Kata biarlah aku yang mengalah, aku mengalah bukan karena kalah, karena bagiku orang yang bisa mengalahkan egonya adalah pemenang Mengalah bukan berarti lemah. Kadang kita tahu apa yang harus dikatakan, namun dilain sisi tak ingin melukai hati Aku cukup mengalah kali ini saja. Selanjutnya aku akan menang di semua perselisihan Jangan egois, tapi saling memahami. Jangan ingin menang sendiri, tapi mulai introspeksi Berhentilah mengalah, berhentilah memaklumi orang lain dengan mengorbankan diri sendiri. Kau juga berhak egois, kau berhak untuk membahagiakan diri Aku harus belajar merelakan tanpa harus Kata Biarlah Aku Yang Mengalah, Bijaksana41. Mohon, cukup sampai disini. Aku telah mengorbankan banyak kebahagiaan hanya demi satu kebahagiaan Teruntuk sisi diriku yang malas, mengalah lah dengan sisi diriku yang selalu semangat demi meraih cita-cita dan keinginan untuk masa depanku yang lebih Sudah berusaha mengalah dan berniat baik, namun apa yang Dia lihat tentang diriku selalu salah. Bahkan ternyata kata-katanya jauh lebih Bukan maksudku untuk menyerah dan pasrah. Hanya saja aku yang mengalah agar tidak melawan perasaan yang semakin rumit untuk Kata Kata biarlah aku yang mengalah, sampai waktu dimana aku tak mampu untuk bertahan lebih lama lagi, aku akan mengalah dan mulai ikhlas untuk melepasmu walau Apabila mengalah adalah jawaban atas permasalahan yang semakin rumit ini. Biarkan aku mengalah demi kebaikan kita Tak perlu bersusah payah untuk membuatku jauh darimu. Sebodoh-bodohnya aku, aku masih tahu bagaimana caranya untuk Jika suatu saat aku sudah tak menghubungimu lagi, aku sudah tak sanggup menanggung beban yang kau berikan padaku dan aku memilih mengalah Aku sadar tidak semua kebaikan datang atas kemenanganku. Ada saatnya aku mengalah, demi kebaikanmu maupun diriku Aku mencintaimu apa adanya. Jika kamu memilih pergi dan berbahagia dengannya, aku rela mengalah dan menanggung semua sakitnya di hati Kata Biarlah Aku Yang Mengalah, Dalam Cinta51. Terkadang hidup mengharuskan dirimu untuk mengalah atas apa yang sangat kamu Aku menyerah, dan aku mengalah. Bukan karena aku tidak peduli. Hanya saja kamu terlalu memperdulikannya daripada Jika senja mengalah pada malam, disini aku mengalah pada Tidak akan pernah ada kebaikan dalam pertengkaran. Dan biarkan aku mengalah atas semua ini, demi aku maupun Aku mengalah. Aku mengalah karena aku percaya. Kalau kamu memang untukku, sejauh apapun kakimu berjalan pergi, jalan yang kamu tempuh hanya akan membawamu kembali padaku. 56. Sebuah hubungan yang sebenarnya adalah dua orang tidak sempurna yang menolak untuk menyerah satu sama Cinta sejati, adalah ketika kamu merasa bahwa kebahagiaan orang tersebut lebih penting daripada kebahagiaanmu Inilah diriku apa adanya. Diriku yang tak bisa menjadi seperti orang lain. Diriku yang memilih untuk pergi, jika itu demi kebahagiaan orang yang diriku Berbahagialah, bersama orang yang kamu anggap dapat membuat dirimu lebih bahagia daripada Kata Kata biarlah aku yang mengalah, aku rela mengalah demi dirimu. Aku akan membiarkanmu pergi. Selamat mencari bahagiamu, wahai bahagiaku. . 401 235 371 180 430 220 100 34

aku yang mengalah karena dirinya telah mendahului aku